Setiap konsumen melakukan berbagai macam
keputusan mengenai aktifitas kehidupan. Seringkali berbagai macam
keputusan harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari.
Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Ujang Sumarwan (2004:289)
mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif.
Pada saat konsumen membeli sebuah produk,
umumnya konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan
keputusan. Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188),
ada lima tahapan yaitu :
(1) pengenalan kebutuhan
(2) pencarian
informasi
(3) evaluasi alternatif
(4) keputusan pembelian, dan
(5)
perilaku pascapembelian.
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali
sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat
ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan
internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti
lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi
pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena
seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang
kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih
banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang
mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko
untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan
spesifisikasi dan harga barang.
Evaluasi Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan
dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan
(belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang
gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek
mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya
dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi,
perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan
tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen
bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah,
waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli
kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk
sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya
ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang
pemasok atau metode pembayaran.
Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen
akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya.
Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk
lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau
mendengar keunggulan tentang merek lain.
Sumber: Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar