SIKAP & MOTIVASI
Sikap
Sikap adalah perasaan dari
konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek
tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang
terbentuk.
Sikap
memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, ego defensive, ekspresi
nilai, dan pengetahuan. Untuk lebih memahami sikap perlu dipahami beberapa
karakteristik sikap, diantaranya memiliki objek, konsisten, intensitas dan
dapat dipelajari.
Karakteristik
Sikap
1.
Sikap memiliki Objek
Dalam konteks pemasaran, sikap
konsumen harus terkait dengan objek. Objek tsb bisa terkait dengan konsep
konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan,
penggunaan, media dsb.
2. Konsistensi Sikap
Sikap memiliki konsistensi
dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari
sikapnya. Namun, faktor situasi sering menyebabkan inkonsistensi antara
sikap dan perilaku.
3. Sikap Positif, Negatif, dan Netral
Seseorang mungkin menyukai
makanan rendang (sikap positif), atau tidak menyukai alkohol (sikap negatif)
atau bahkan ia tidak memiliki sikap (sikap netral).
4.
Intensitas Sikap
Sikap seorang konsumen terhadap
suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya tingkatannya, ada yg sangat
menyukainya atau bahkan begitu sangat tidak menyukainya. Ketika menyatakan
derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan
intensitas sikapnya.
5.
Resistensi Sikap
Resistensi adalah seberapa besar
sikap seorang konsumen bisa berubah.
6.
Persistensi Sikap
Yaitu Karakteristik sikap yang
menggambarkan bahwa sikap akan beruabah karena berlalunya waktu.
7. Keyakinan Sikap
Adalah kepercayaan konsumen
mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.
8. Sikap dan Situasi
Sikap akan senantiasa berubah
seiring dengan perubahan situasi. Jus jeruk tidak disukai pada pagi hari, namun
akan sangat disukai pada siang hari yang panas.
Bentuk
Sikap
- Ketika berbicara bentuk sikap, kita mengacu pada perubahan dari ada tidaknya sikap terhadap objek yg diberikan kepada adanya beberapa sikap terhadap objek tersebut:
- Konsumen yang potensial akan dengan cepat membentuk sikap terhadap produk baru
- Konsumen melakukan percobaan membeli produk baru yang hanya dikonsumsi oleh sebagian kecil masyarakat dan jika mereka merasa puas maka akan menggunakan terus produk tersebut
- Konsumen membentuk sikap tentang produk atas dasar informasi dan pengetahuan mereka
Faktor
Pembentuk Sikap
a. Pengalaman langsung dari yang
telah lalu
b. Pengaruh keluarga dan
teman-teman
c. Pasar Langsung
d. Ekspose di Media Massa
Strategi
Mengubah Sikap
1. Mengubah Fungsi motivasi
pelanggan yang mendasar
2. Menghimpun barang-barang
dalam suatu kelompok yang dikenal
3. Menghubungkan dua sikap yang
bertentangan
4. Mengubah model yang lebih
banyak
5. Mengubah keyakinan pelanggan
tentang merek yang digunakan pesaing
Model
Sikap
Model ini
dikembangkan oleh para ahli perilaku, khususnya ahli psikologi social. Menurut
model ini terdiri dari tiga komponen, diantaranya adalah :
1.
Komponen
Kognitif.
adalah
pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman
langsung dengan objek sikap dan informasi terkait yang didapat dari berbagai
sumber. Komponen ini sering kali dikenal sebagai keyakinan atau kepercayaan
sehingga konsumen yakin bahwa suatu objek sikap memiliki atribut-atribut
tertentu dan perilaku tertentu akan menjurus ke akibat atau hasil tertentu.
2.
Komponen
Afektif
ialah emosi atau
perasaan terhadap suatu produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan terutama
mempunyai hakikat evaluatif, yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap
produk tertentu.
3.
Komponen
Konatif
ialah kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dan
prilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek sikap. Dalam pemasaran dan
penelitian konsumen, komponen konatif lazimnya diperlakukan sebagai ekspresi
niat konsumen untuk membeli atau menolak suatu produk.
Fungsi Sikap
Daniel Katz
membagi fungsi sika dalam empat kategori sebagai berikut :
·
Fungsi
Utilitarian
Melalui instrument suka dan
tidak suka, sikap positif atau kepuasan dan menolak produk yang memberikan
hasil positif atau kepuasan. Jadi, jika seseorang membutuhkan zat penghilang
noda pada baju, lalu dia mendapatkan produk dengan merek C, dan setelah di konsumsikan
ternyata zat dengan merek C itu dapat benar – benar menghilangkan noda, maka
dia akan membentuk sikap positif terhadap merk C tersebut.
·
FungsiEgo
Defensive
Orang cenderung mengembangkan
sikap tertentu untuk melindungi egonya dari abrasi psikologis. Abrasi
psikologis bisa timbul dari lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk melarikan
diri dari lingkungan yang tidak menyenangkan ini, orang tersebut mebuat
rasionalisasi (dengan demikian menghindar dari anxiety dan citra yang negative)
dengan mengembangkan sikap positif terhadap gaya hidup yang santai.
·
Fungsi
value expensive
( Mengekpresikan nilai – nilai
yang di anut ) fungsi itu memungkinkan konsumen untuk mengekpresikan secara
jelas citra dirinya dan juga nilai – nilai inti yang di anutnya. Misalnya :
Mobil BMW mendukung mengekspresikan dirinya sebagai eksekutif yang sukses.
·
Fungsi
Knowledge –organization
Karena terbatasnya kapasitas
otak manusia dalam memproses informasi, maka orang cenderung untuk bergantung
pada pengetahuan yang di dapat dari pengalaman dan informasi dari lingkungan.
·
Attitude
Toward Object Model
Menggambarkan sikap terhadap
object. Jadi bisa saja seseorang mengatakan dia suka coca-cola, yang berarti
dia memiliki sikap positif terhadap coca-cola.
·
Attitude
Toward Behaviour Model
Menggambarkan sikap terhadap
prilaku, misalnya orang yang akan mebeli pesawat televise yakni bahawa jika dia
membeli pesawat televisi , keluarganya akan lebih bahagia.
·
Theory
of Reasoned Action Model
Model yang menguraikan teori tindakan yang nalar. Maksud
prilaku di dasari oleh gabungan dari attitude toward behavior, keyakinan social
dan normative tentang apakah perilaku pantas atau tidak pantas, dan motivasi
untuk berprilaku sesuai dengan keyakinan normatif.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan dalam
diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat
kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang
dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan
(state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya
dirasakan.
Untuk memahami kebutuhan manusia, Teori Maslow dan McClelland menggambarkan bahwa manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda sehingga hal ini dapat digunakan pemasar untuk mendorong konsumsi suatu produk dan atau jasa.
Model Proses Motivasi
Schiffman dan Kanuk (2000) membuat model proses motivasi seperti berikut ini :
Anak panah dari tension reduction ke tension, maksudnya adalah bahwa seseorang yang sudah dapat mencapai tujuan tertentu seringkali mempunyai tujuan lain sebagai lanjutan. Hal ini dapat di sebabkan oleh adanya tuntutan dari lingkungannya. Misalnya, orang yang ingin masuk Fakultas Ekonomi (tension sudah reda), setelah lulus (timbul tension yang baru) lalu dia ingin melanjutkan melanjutkan ke Magister Manajemen. Maka seringkali dikatakan bahwa kebutuhan manusia itu tidak pernah terpenuhi atau terpuaskan secara mutlak.
Macam – macam motivasi :
·
Motivasi
Positif
Kebutuhan (needs), keinginan
(wants) atau hasrat.
·
Motivasi
Negatif
Ketakutan (fears), dan
keengganan (aversion)
Keduanya mempunyai fungsi yang sama dalam mendorong dan mempertahankan prilaku manusia. Maka orang menyebut keduanya : needs, wants, dan desires.
Dibedakan pula antara :
· Motif
rasional : manusia berprilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan
alternative dan memilih alternative yang memiliki paling banyak kegunaan. Dalam
konteks pemasaran, konsumen memilih produk tujuan berdasarkan criteria yang
objektif seperti ukuran , harga, berat, dan sebagainya.
·
Motif
emosional : pemilihan tujuan berdasarkan criteria yang subyektif dan bersifat
pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan maupun status. Hal ini
berhubungan dengan kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.
Tujuan motivasi konsumen :
1. meningkatkan kepuasan
2. mempertahankan loyalitas
3. efisiensi
4. efektivitas
5. menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dengan pembeli atau konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar